Menu
Menu

Dunia adalah Articok – Esai Italo Calvino.


Oleh: Mario F. Lawi |

Menerjemahkan karya-karya sastra dari bahasa Latin, Italia, dan Inggris untuk Bacapetra.co. Buku-buku terjemahannya yang telah terbit adalah Elegidia: Elegi-Elegi Pendek karya Sulpicia (2019), satu-satunya penyair perempuan era Latin Klasik dan Puisi-Puisi Pilihan Catullus (2019), penyair Latin Klasik pelopor puisi-puisi cinta.


Realitas dunia menampilkan dirinya kepada kita sebagai lapisan-lapisan yang majemuk, berduri, dan padat tertutup ke atas. Seperti articok. Apa yang berharga bagi kita dalam kerja sastra adalah kemungkinan untuk terus membukanya, seperti mengupas lapisan-lapisan articok yang tak terhingga, menemukan dimensi-dimensi pembacaan yang selalu baru. Karena hal inilah kita dapat teguh berpendapat bahwa di antara para penulis penting dan brilian yang kita bicarakan sekarang ini, mungkin hanya Gadda yang layak disebut penulis hebat.

La cognizione del dolore (Mengenal Duka) adalah buku paling subjektif yang bisa dibayangkan di permukaannya: nyaris merupakan saluran keputusasaan tanpa objek; tetapi kenyataannya merupakan buku yang dikemas dengan makna-makna objektif dan universal. Quer pasticciaccio brutto de via Merulana (Kekacauan Hebat di Via Merulana), pada satu sisi, adalah buku yang sepenuhnya objektif, potret kerumunan hidup, tetapi pada saat yang sama merupakan buku lirik yang mendalam, swapotret yang tersembunyi di antara garis-garis dari sebuah desain yang rumit, seperti dalam permainan-permainan anak tertentu di mana mereka harus mengenali gambar kelinci atau pemburu di dalam hutan yang menjebak.

Jean Petit pernah menyampaikan sesuatu, yang kini sangat tepat, tentang La cognizione del dolore: bahwa kunci perasaan dalam novel tersebut, ambivalensi benci-cinta terhadap sang ibu, dapat dipahami sebagaimana benci-cinta terhadap negeri atau terhadap lingkungan pergaulan sendiri. Analogi tersebut dapat diperluas. Gonzalo, sang protagonis, yang hidup dalam isolasi di vila di puncak kampung, adalah borjuis yang kebingungan melihat lanskap tempat-tempat dan nilai-nilai yang pernah ia cintai. Motif obsesif dari ketakutannya terhadap para maling menyatakan sensitivitas konservatif menghadapi saat-saat tak menentu. Untuk menghadapi ancaman para maling, sebuah organisasi penjaga malam dibentuk untuk mengembalikan rasa aman kepada para pemilik vila. Namun, organisasi tersebut sangat mencurigakan, sehingga bagi Gonzalo justru menjadi masalah baru yang lebih penting daripada ketakutan terhadap para maling. Referensi-referensi simbolik terhadap fasisme memang terus-menerus ada, tetapi itu tidak pernah begitu presisi untuk membekukan narasi menjadi sebuah bacaan yang murni alegoris dan mencegah penafsiran-penafsiran lain yang mungkin.

Layanan penjaga malam dibentuk oleh para veteran perang, tetapi Gadda terus-menerus meragukan jasa patriotik mereka yang terlampau dibangga-banggakan. Mari kita ingat salah satu inti dari karya Gadda, bukan cuma dalam buku ini: ikut berperang dalam Perang Dunia I, Gadda melihat hal tersebut sebagai saat ketika kematangan nilai-nilai moral pada abad ke-19 menemukan ekspresi tertingginya, tetapi juga sebagai awal berakhirnya nilai-nilai tersebut. Kita mungkin dapat berkata bahwa pada Perang Dunia I Gadda merasakan suatu perasaan cinta yang posesif, dan pada saat yang sama ia juga merasakan shock, gejala yang tak akan bisa disembuhkan baik oleh dunia-batin-dalam-dirinya, maupun oleh dunia luar. dunia adalah articok

Sang ibu ingin mendaftarkan diri pada layanan penjaga malam, tetapi Gonzalo bersikeras melarangnya. Dalam ketidaksetujuan, tampilan formal semacam ini, Gadda mampu mencangkokkan ketegangan tak tertahankan, seperti dalam tragedi Yunani. Kehebatan Gadda terletak pada kemampuannya untuk membelah banalitas anekdot dengan kilatan-kilatan neraka yang pada saat yang sama merupakan hal yang psikologis, eksistensial, etis dan historis.

Di akhir novel, fakta bahwa sang ibu berhasil menang, bergabung dengan layanan penjaga malam, bahwa vila dirampok—tampaknya—oleh para penjaganya sendiri, dan bahwa dalam penyerangan pencurian tersebut sang ibu kehilangan nyawanya, menyarankan sebuah narasi yang berakhir dalam lingkaran tertutup sebuah dongeng. Namun, mudah kita sadari bahwa Gadda kurang tertarik pada akhir semacam ini. Hal yang lebih menarik perhatiannya adalah penciptaan ketegangan dahsyat, yang dinyatakan dalam segala detail dan penyimpangan-penyimpangan cerita.

Saya telah menguraikan secara ringkas sebuah penafsiran dalam rentangan historis: kini saya harus mencoba sebuah penafsiran dalam rentangan filosofis dan saintifik. Gadda adalah seorang dengan latar belakang kultural positivisme, memiliki gelar insinyur dari Politecnico di Milano, sangat bergairah terhadap persoalan-persoalan dan terminologi-terminologi sains, eksakta maupun alam, Gadda menjalani drama zaman kita seperti sebuah drama pemikiran saintifik, bergerak dari keamanan rasionalisme dan kepercayaan abad ke-19 terhadap perkembangan kepada kesadaran akan kompleksitas sebuah alam semesta yang tak memberikan ketenteraman dan melampaui semua kemungkinan pengungkapan. Adegan pusat La cognizione adalah sebuah kunjungan dari seorang dokter kampung terhadap Gonzalo, konfrontasi antara gambaran percaya diri abad ke-19 terhadap sains dan tragedi kesadaran diri Gonzalo, yang darinya kita memperoleh gambaran fisiologis yang grotesk dan kejam.

Di keluasan semesta karya-karyanya, yang terbit maupun yang belum, yang ditulis sebagian besar sepanjang 10 sampai 20 halaman, beberapa di antaranya merupakan tulisan terbaiknya, saya akan menyentil sebuah tulisan yang dikerjakan untuk radio tempat Gadda sang insinyur mengobrolkan bangunan-bangunan modern. Ia membukanya dengan karya-karya klasik dari Bacon atau Galileo, merincikan bagaimana rumah-rumah modern dibangun dengan material-material yang memperkokoh; presisi teknisnya secara bertahap membangkitkan kejengkelan dan warna ketika ia menjelaskan bagaimana tembok-tembok rumah modern tidak mampu menahan kegaduhan; ia kemudian berpindah ke bagian fisiologis tentang bagaimana kegaduhan bereaksi dalam ensefalon dan sistem saraf; dan menutupnya dengan piroteknik verbal yang mengungkapkan kegusaran seorang korban neurotik kegaduhan dalam sebuah kompleks perumahan urban raksasa.

Saya percaya bahwa penggalan tulisan tersebut mewakili tidak hanya keseluruhan cakupan dari kemampuan stilistika Gadda, tetapi juga seluruh implikasi kulturalnya, rentang kaleidoskopik dari pencapaian-pencapaian filosofisnya, dari rasionalisme saintifik-teknis paling kaku sampai ke bawah, ke ngarai paling gelap dan mengerikan.

*** dunia adalah articok

Tentang Italo Calvino | dunia adalah articok

Italo Calvino (Kuba, 1923 – Siena, Italia, 1985) adalah seorang novelis dan esais. Karya paling terkenalnya di Indonesia adalah Kota-Kota Imajiner. Esai ini diterjemahkan Mario F. Lawi dari buku esainya Perché leggere i classici (Mondadori, 2015: 222-225).


Baca juga:
Leo Tolstoy dan Karyanya – Esai J. M. Coetzee
Bayang-Bayang di Isla Negra – Esai Luis Sepúlveda


2 thoughts on “Dunia adalah Articok – Esai Italo Calvino”

  1. EDI WARSIDI berkata:

    Selamat malam, salam kenal. Apakah redaksi masih menerima cerpen atau esai terjemahan? Jika masih meneriima, saya akan mengirim naskah terjemahan.Terima kasih. Edi Warsidi/Bandung

    1. BACAPETRA.CO berkata:

      Selamat malam, salam kenal juga. Kami masih menerima naskah cerpen atau esai terjemahan. Salam.

Komentar Anda?