Menu
Menu

Boleh kukatakan ia seolah seperti abu? Apakah juga ini yang ia maksud dari hari-hari adalah perkabungan?


Oleh: Oliena Ibrahim |

Lahir di Kairatu, Seram Bagian Barat, Maluku. Menulis puisi, cerpen, esai, dan naskah teater. Karya-karyanya antara lain diterbitkan di Jawa Pos, majalah dan website Lintas, majalah Aklamasi, dan situs Ekspresimaluku, serta tergabung pula di Antologi Kelas Literasi: Pena Bahasa dan Sastra (Kantor Bahasa Maluku) dan Antologi Essay Sio Ina. Kini bergiat di Komunitas Skolah Pulo, Komunitas Rumah Pustaka, KSA Pahanasa Ambon, dan Lintas. Sehari-hari bekerja sebagai pelayan di kedai kopi rempah Agatha.


Di Antara Tiga Ruas Jalan

I
Di antara tiga ruas jalan, ia mengajak lelaki itu berbicara,

Apakah kita takut pada kesedihan?

Pertanyaannya dibalas dengan senyuman. Lelaki itu mengepulkan asap tembakau ke arahnya. Tangan gemetaran, kuku-kuku berwarna kuning, dan rambut uban yang mengingatkan kepada seseorang di masa lampaunya.

II
Di antara tiga ruas jalan, ia menemukan darah yang tepercik di dinding rumah lelaki itu.

Seperti hematolog, ia amati inci demi inci.

III
Jalanan diterangi cahaya bulan. Seorang perempuan berdiri kokoh di depan rumah menyambut kedatangan gadis kecilnya. Di ruang depan, untuk pertama kali, gadis kecil itu mencium wangi dahi lelaki terbungkus kafan.

Supulessy, Februari 2022.

.

Tafsir Mimpi

Sejak kecil, setiap bangun tidur kuceritakan mimpi-mimpiku kepada Ibu dan ia mendadak menjadi seorang ahli penafsir mimpi. Pernah aku bermimpi rambutku sedang digunting oleh seseorang. Ibu bilang, itu pamali. Setelahnya, Ibu langsung menggunting ujung rambutku. Katanya agar malapetaka menjauh dariku. Pernah juga aku bermimpi tentang rumah kami yang digenangi air. Menurut Ibu itu pertanda baik, keluarga kami akan dilimpahkan rezeki.

Begitu banyak mimpi-mimpi yang ditafsir olehnya. Di antara sekian tafsiran itu, hanya beberapa yang kuat kuingat sampai kini. Semisal mimpi tentang laut. Aku bermimpi sedang berada di tengah laut, menaiki perahu kesayangan Bapak, sementara Bapak berada di samping perahu sembari berenang mencari sesuatu yang jatuh dari perahunya. Segera Ibu menghentikan ceritaku. Ia bilang semalam aku tidur tanpa makan dahulu. Ia meyakinkanku, menjelaskan kondisi tubuh dan pikiran ketika perut sekosong jala nelayan malang. Dan aku percaya.

Aku memang selalu percaya perkataan Ibu. Namun setelahnya, pernah suatu malam aku kembali bermimpi tentang laut. Itu pertama kali aku meragukan tafsiran Ibu. Pasalnya, ikan-ikan berenang bebas di perutku, sebelum tidur tak sedikit pun aku merasa lapar.

Saban kali aku mempertanyakan kembali tafsir mimpinya. Hingga delapan tahun setelah Bapak tiada, di sebuah rumah sakit, aku menemukan jawabannya di hadapan jasad Ibu.

Masohi, 2 April 2023.

.

Kesedihan 1

Kesedihan barangkali adalah kalimat-kalimat yang tidak sempat tunai, karena sunyi terlampau cepat mengambil senyum, kecup, dan pelukan. Melerai seluruhnya dari kita.

Masohi, 2022.

.

Kesedihan 2

Kesedihan barangkali adalah kebahagian yang diendap-endapkan pada arloji milik bapak. Sedang ibu begitu lihai menyimpannya di laci meja kamar tua.

Rumah Tua, 2024.

.

Perempuan Dupa

Ia selalu menolak berbicara tentang kekasihnya.

Namun tetangganya pun tahu; saban malam, ketika sunyi menderu, selalu ia memenuhi seisi rumah dengan bau dupa.

Begitulah cara ia menyimpan rapat-rapat sebuah rahasia dan hanya membukanya kepada kesunyian.

Kesunyian yang pelan-pelan mengiris manik matanya.

Supulessy, 2 April 2023.

.

Pada Jalanan

Pada jalanan kota, aku menatap diriku yang bernapas satu-satu. Namun itu tidak cukup menjadi satu-satunya alasan untukku berhenti mencatat sesuatu dari sepenggal ini.

Yogyakarta, 2024.

.

Anak-Anak Agatha

Tubuhmu yang rapuh adalah rumah bagi anak-anak bermain dengan harapannya. Dari sana, saban hari mereka berteriak memanggil nama ibu dan bapak mereka. Namun tidak ada seorang pun yang mendengarnya. Pada larut malam, anak-anak itu saling bergantian duduk sendiri di atas sebuah batu, di bawah pohon-pohon besar, mendengar bunyi aliran sungai, lalu merayakan sederet kisah hidup yang kelam.

Kali Kampus, Februari, 2024.

.

Latihan

I
Kau sedang melatih tubuh, melewati jalan-jalan, bergerak dengan lamban, menabur bunga di setiap langkah.

Kau percaya pada waktu, tempat jauh, telapak, ransel, dan buku-buku yang masih terus kau peluk sebelum dan saat bangun dari tidur.

Hari gelap, ponsel kau matikan.

Apa pun yang tampaknya telah padam dan hilang, akan tetap hidup. Ia hanya bergerak dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Menagih segala yang tidak tampak dari dua bola matamu.

II
Apakah tidak terlalu lama? Tepatnya, apakah kemenangan selalu ditunggu?

“Tapi, kita tidak sedang bertarung, bukan?”

Ha-ha-ha…

Apa pun yang tampaknya telah padam dan hilang, akan tetap hidup. Ia hanya bergerak dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Menagih segala yang tidak tampak dari dua bola matamu.

Boleh kukatakan ia seolah seperti abu? Apakah juga ini yang ia maksud dari hari-hari adalah perkabungan?

Tutup matamu! Dan menarilah di dalam gelap.

Laut Ambon, 15 April 2022.

.

Di Antara Remang

Berita-berita berseliweran
Jalanan berwarna hitam
Di atas degu-degu cengkih, kau merapal:
“Sampai di sini.” Dia menunduk,
Di antara remang
Kata-kata berguguran, serupa itu pula usia.

Yogyakarta, 2024.


Ilustrasi: Sad Female Head (Ernst Ludwig Kirchner), dari Wikiart.org.

Baca juga:
Puisi-Puisi Saddam HP – Rahim
Semua yang Kita Cintai Kelak Bakal Terampas
Kami Menemukan Sumber Kesedihan


8 thoughts on “Puisi-Puisi Oliena Ibrahim – Hari-Hari adalah Perkabungan”

  1. Suwesty Babu berkata:

    Puisinya sangat menarik sekali

  2. muthiara berkata:

    semua puisi yang sudah di ciptakan begitu menarik untuk di baca dan juga memiliki mana yang indah

  3. Shofia berkata:

    Bagus puisi nya……

  4. zack berkata:

    puisi nya menarik

  5. sintya berkata:

    baguss saya suka

  6. Tina berkata:

    Cerita nya bagus, sedih juga seru banget bacanya
    The best

  7. Nur Annisa berkata:

    Cerita ini .. memiliki kisah kehidupan nyata yang banyak banget point penting untuk kehidupan agar bisa di contoh kan lalu di terapkan di kehidupan sehari-hari

  8. Kris berkata:

    puisi kok yang kayak gini…..paragraph tidak beraturan

Komentar Anda?