Oliena Ibrahim. Lahir di Kairatu, Seram Bagian Barat, Maluku. Menulis puisi, cerpen, esai, dan naskah teater. Karya-karyanya antara lain diterbitkan di Jawa Pos, majalah dan website Lintas, majalah Aklamasi, dan situs Ekspresimaluku, serta tergabung pula di Antologi Kelas Literasi: Pena Bahasa dan Sastra (Kantor Bahasa Maluku) dan Antologi Essay Sio Ina. Kini bergiat di Komunitas Skolah Pulo, Komunitas Rumah Pustaka, KSA Pahanasa Ambon, dan Lintas. Sehari-hari bekerja sebagai pelayan di kedai kopi rempah Agatha.
Boleh kukatakan ia seolah seperti abu? Apakah juga ini yang ia maksud dari hari-hari adalah perkabungan? Oleh: Oliena Ibrahim |