Menu
Menu

Kategori: PUISI

Berisi puisi-puisi pilihan redaktur bacapetra.co.

Oliena Ibrahim Hari Hari adalah Perkabungan Puisi Bacapetra

Puisi-Puisi Oliena Ibrahim – Hari-Hari adalah Perkabungan

Boleh kukatakan ia seolah seperti abu? Apakah juga ini yang ia maksud dari hari-hari adalah perkabungan? Oleh: Oliena Ibrahim |

Puisi-Puisi Sulaiman Djaya Mereka yang Paling Bahagia Menceritakan Kesedihan

Puisi-Puisi Sulaiman Djaya – Mereka yang Paling Bahagia Menceritakan Kesedihan

Siapa di antara mereka/ Yang paling bahagia/ Menceritakan kesedihan?/ “Itu pekerjaan yang sia-sia!”  Oleh: Sulaiman Djaya | Lahir di Serang,

Rae Fadillah Aku Tak Apa Kita kan Memang Nonsense Bacapetra

Puisi-Puisi Rae Fadillah – Aku Tak Apa, Kita kan Memang Nonsense

pintu sebentar lagi tertutup/ aku tak apa,/ kita kan memang nonsense—/ candaan linen terhapus oleh taifun. Oleh: Rae Fadillah |

m allan hanafi ayahnya bukan lagi benang ibunya bukan lagi jarum

Puisi-Puisi M. Allan Hanafi – Ayahnya Bukan Lagi Benang, Ibunya Bukan Lagi Jarum

di momen itulah/ ayahnya bukan lagi benang/ ibunya bukan lagi jarum Oleh: M. Allan Hanafi | Lahir di Ampenan, Lombok,

puisi budi hatees tali yang mengikat saudara bacapetra.co ilustrasi dari wikiart

Puisi-Puisi Budi Hatees – Tali yang Mengikat Saudara

Di gelanggang, atau manortor untuk eratkan tali yang mengikat saudara dalihan na tolu. Di bonabulu, tak ada yang asah parang

Widya Mareta - Rasa Lapar Telah Membangun Kelenteng Bacapetra

Puisi-Puisi Widya Mareta – Rasa Lapar Telah Membangun Kelenteng

Satu yang aku tahu,/ jauh di dalam sana/ rasa lapar telah membangun kelenteng/ tanpa para dewa di dalamnya. Oleh: Widya

24 01 - 20 michael djayadi cahaya terakhir tablo paskah saeh go lino

Puisi-Puisi Michael Djayadi – Cahaya Terakhir

Tak ada terang yang boleh hidup di bawah gantang, cahaya terakhir bersalin di atas bukit. Oleh: Michael Djayadi | Lahir