Dalam Aib dan Nasib, Mang Sota pergi membawa semua luka yang dialaminya. Oleh: Retha Janu | Alumnus Program Studi Pendidikan
– Bukankah begitu sayangku? Hidup ini milik kita!/ Kedamaian malam dengan pancaran sinar siang,/ Dan menjadi persahabatan, menyisakan rasa sayang.
Badai reda. Kau keluar rumah dan melihat semangat. Orang-orang mengumpulkan seng-seng yang terlepas… Oleh: Armin Bell | Pemimpin Redaksi Bacapetra.co.
Dua puluh tiga matahari bergerak/ di sisi perempuan buta Oleh: Grace Celine | Lahir di Sumba Timur, 15 Desember 1996.
Saya menulis tentang diri saya sendiri. Di depan begitu banyak luka, riset kadang hanya dibutuhkan untuk melengkapi cerita. Oleh: Felix
Dalam novel Burung Kayu, penulis sengaja tidak mencantumkan glosarium karena punya maksud tertentu, yaitu anti-intelektualisme, seperti buku kumpulan cerpen Nadus
Surga itu gadis kecil/ yang sedang lucu-lucunya/ Ia matematika dengan sejuta suara lembab/ dan influenza Oleh: Setia Naka Andrian |