Menu
Menu

Begitu dia selesai menangis putus asa, Leko Tomović muncul di hadapannya dengan langkah militeristik. Ia membusungkan dada … Belasungkawa – Sreten Asanović


Oleh: Mario F. Lawi |

Bergiat di Komunitas Sastra Dusun Flobamora. Beberapa buku puisinya: Ekaristi, Mendengarkan Coldplay, Lelaki Bukan Malaikat, Keledai yang Mulia, dan Homo Narrans.


Mendengar kabar meninggalnya Brigadir Andrija Raičević (Ljekopolje, 1880 – Gaeta, 1920), anggota keluarga dan kerabatnya mengadakan upacara perkabungan tanpa jenazahnya: di salah satu ujung meja, tertutup spanduk militer berbentuk salib, ditempatkan bingkai foto almarhum berseragam tentara Montenegro, dengan tanda pangkat dan medali, sedangkan di ujung yang lain berdiri beberapa kerabatnya mengenakan topi dengan lambang komandan di kepala mereka, topi yang ujung merahnya ditutupi dengan sutra hitam …

Prosesi duka ini datang dari seluruh dataran Zetska, dari bagian Cetinje dan dari Danilovgrad; para lelaki, yang melepaskan tangis duka paling keras, bersedih secara indah dan fanatik, berdiri di barisan depan, dengan wajah diliputi kesedihan maha hebat…

Di depan prosesi besar, terdiri dari kelompok-kelompok dari dua negara tetangga, berdiri pemimpin pasukan Mihailo Lukić, yang pangkatnya telah dikonfirmasi oleh pemerintah baru, memberinya wewenang untuk mengenakan seragam tentara; dia melepas koporan dan šapka dan menyerahkan kepada kerabatnya seolah-olah ia seorang pelayan (tugas ini hanya berlaku di ketentaraan tempat Lukic bertugas); sang kerabat, dengan penuh rasa syukur, menyangka ia telah menjadi penolong anggota menjanjikan dari garis keturunannya; dengan kepala terbuka, setelah melepas ikat pinggang, si pemimpin pasukan menyatukan tumitnya dan mulai meratap, membubungkan ke langit jeritan duka, memperingati pahlawan yang berasal dari garis keturunan yang penuh dengan pahlawan, masa mudanya yang terpotong, takdir jahatnya, hilangnya banyak anggota keluarga dan rumah…

Begitu dia selesai menangis putus asa, Leko Tomović muncul di hadapannya dengan langkah militeristik. Ia membusungkan dada, meletakkan tangan di pinggul, mendorong siku keluar, kaki terbuka, memusatkan pandangan pada spanduk dan potret mendiang. Ia juga mulai menangis, dengan jerit duka, Jenderal Andrija, Prajurit dan panglima tertinggi tentara, Cahaya yang padam sebelum waktunya, Saudara yang selamanya tinggal di negeri asing, Ajudan Setia Raja Nikola I, tidak dihormati dan ternoda oleh lidah-lidah jahat yang telah menghancurkan Montenegro, menyelimutinya dalam kegelapan…

Pada hari yang sama, ketika kegelapan mulai turun, sebuah patroli tiba-tiba memasuki rumah Leka, dipimpin oleh Zeko Loncar, seorang polisi Austria-Hongaria, yang dikenal sebagai pemburu kejam Komita, yang di bawah pemerintahan baru, sangat ingin menyambut orang seperti dia, terus mempersalahkan dan menganiaya orang-orang Montenegro; Leka segera dipindahkan melalui desa Donji Kokoti dan diserahkan ke Jusovača, tempat para penentang persatuan Montenegro dengan Serbia disiksa…

***

Tentang Sreten Asanović |

Sreten Asanović (22 Februari 1931 – 3 Juni 2016) adalah salah satu penulis terpenting Montenegro, dan merupakan pelopor genre cerita pendek di negara tersebut. Ia meraih berbagai penghargaan di negaranya.

Cerpen di atas diterjemahkan Mario F. Lawi dari versi Italia dalam buku Dalla montagna nera. Scritori e poeti montenegrini contemporanei (disunting oleh Pavle Goranović), Besa Muci Editore, cetakan kedua (2016: 66-67).


Ilustrasi dari Wikiart.org.

Baca juga:
Puisi-Puisi Louise Glück – Bunga Iris Liar
Esai Umberto Eco – Antara La Mancha dan Babel
Cerpen Connie Rae White – Tamu yang Tak Diharapkan


2 thoughts on “Belasungkawa – Cerpen Sreten Asanović”

  1. fitri berkata:

    cerpenya bagus,tetapi dalam cerita tersebut ada yang meninggal dan melalukan upacara adat tanpa ada jenazah tapi disana keluarga dan kerabat menangis sangat keras,ketika keluarga kita ada yang meninggakita harus ikhlas, tegar dan tidak boleh menangis sangat keras walaupun saat melakukan upacara adat

    1. Fahrilajon berkata:

      Sangat menarik

Komentar Anda?