Menu
Menu

Tag: Marcelus Ungkang

penulis bacapetra - marcelus ungkang

Marcelus Ungkang. Dosen Sastra di Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng. Bergiat di Komunitas Teater Saja. Menulis dan menyutradarai pementasan teater Botol Kesedihan (2016) dan Seseorang yang Pergi dari Cerita (2018). Tulisannya tentang teater dan kritik sastra tersebar di sejumlah media.

metafora baru dalam peristiwa 1965 marcelus ungkang armin bell

Metafora Baru dalam Penggambaran Peristiwa 1965

Bekerja dengan metafora dalam narasi memang bukan perkara gampang, tapi menantang. Oleh: Marcelus Ungkang | Pengajar sastra di Prodi Pendidikan

Flores Writers Festival 2022 di Ende Mari Bermain di Halaman

Flores Writers Festival 2022 di Ende: Mari Bermain di Halaman

Flores Writers Festival 2022 yang dilaksanakan di Ende, 28 September sampai 1 Oktober 2022 mengambil tema Halaman; mai kea bēgo

bincang buku jingga oleh marcelus ungkang

Usaha Memahami Pengalaman Membaca Buku Jingga

Buku Jingga menggunakan tiga genre sekaligus. Adakah skema yang baik dipakai untuk membacanya? Oleh: Marcelus Ungkang | Dosen Sastra di

ulasan cerpen singgah di sirkus nukila amal

Memasuki Cerpen “Singgah di Sirkus” Karya Nukila Amal

Menghadapi cerpen seperti “Singgah di Sirkus” karya Nukila Amal bisa jadi kesempatan bagi kita untuk berhenti sejenak dari “membaca sebanyak-banyaknya”

teman teman saya dalam novel kambing dan hujan

Teman-Teman Saya dalam Novel Kambing dan Hujan

“Kambing dan Hujan” dibahas di Klub Buku Petra pada bulan Maret tahun 2016 silam. Apa hubungannya dengan NU dan Muhammadiyah?

kejadian tak biasa dalam novel orang-orang oetimu karya felix k nesi

Kejadian Tidak Biasa dalam Novel Orang-Orang Oetimu Karya Felix K. Nesi

Meski memberi warna baru dari segi tempo penceritaan, sejumlah konstruksi kejadian tidak biasa dalam “Orang-Orang Oetimu” tergolong wajar secara konvensi.

siasat struktur raden mandasia si pencuri daging sapi

Siasat Struktur “Raden Mandasia, Si Pencuri Daging Sapi”

Dalam ulasan ini, penulis mencermati siasat struktur yang dipakai Yusi Avianto Pareanom ketika mengerjakan dongeng tentang Raden Mandasia dan petualangannya