Menu
Menu

N.I.L; Apa Perbedaan Sajak & Pajak Versi Kamus dalam Dirimu?; Ibrahim
Apa yang Ingin Kau Tulis?; Pada Suatu Kapal Menuju Pulau Poday; Pikiran pada Jam Kosong-Kosong Lewat Seperempat; Dongeng Sebelum Tidur Malam


Oleh: Sengat Ibrahim |

Pemilik buku Bertuhan pada Bahasa (Basabasi, 2018) dan Asmaragama (LiterIsi, 2018). Bisa disapa melalui akun Twitter: @dialogbolong. Karya-karyanya pernah dimuat di sejumlah koran, antara lain Media Indonesia, Republika, Koran Tempo, Pikiran Rakyat, dan Kedaulatan Rakyat. Tersiar pula di berbagai media daring seperti Litera.co, LiniFiksi.com, PoCer.co, Ideide.id, Basabasi.com, dan Sastramedia.com.


N.I.L

menulis diri sendiri ke dalam puisi seperti
menggali kubur di tengah lautan & aku percaya
tetapi kepercayaan terkadang ada untuk ditolak.

aku tidak melihat apaapa
& bencana alam dimulai dari batuk manusia
& aku takut kekasihku mencuri kesepianku.

pekerjaan terbaikku adalah segala jenis pekerjaan
yang diawali dengan cara banyak mengeluh
& berakhir dengan mengumpat.

sejak pandemi aku berhenti menulis puisi
aku lebih sering mendengar daripada membaca
& pikiran tertutup.

aku pulang & berhenti mengulang.

akhir dari segalanya
bukan berhenti tetapi diam
& purapura & terluka. ternyata banyak
& aku masih satu seperti keyakinan memberi tuhan
& hantu;

_______ ibu bagi abuku.

kematian begitu dekat tetapi bukan aku
aku hanya sebuah keindahan yang menyerupai ketakutan:

_______ pulau & lampau & pukau.

keindahan berbisik kepada ketakutan:

berhentilah sebelum melangkah
sebab kau berada di mana (negara) orangorang
yang memiliki pengetahuan harus belajar cara terbaik
tidak mengetahui sesuatu apa pun.

2022

.

Apa Perbedaan
Sajak & Pajak Versi Kamus dalam Dirimu?

Aku: sajak adalah kewajiban
____menikmati sesuatu yang hilang & menyenangkan
____dalam waktu bersamaan

____sementara pajak adalah kewajiban
____memberi gaji kepada seseorang yang berkerja penuh
____waktu untuk merusak alam & lingkungan.

2022

.

Ibrahim
Apa yang Ingin Kau Tulis?

segala sesuatu
yang tidak mungkin mampu dijangkau
tuhan, cinta, dan pengetahuan.

2022

.

Pada Suatu
Kapal Menuju Pulau Poday

di atas kapal
aku melihat wajah semua orang
menjadi kelamin
disimpan & dibungkus.

senyum hilang
dari bibir semua orang
kapal bergerak seperti sejarah
berjalan di luar cahaya.

ke dalam laut
mataku melihat kejahatan
manusia berkumpul;
ikan-ikan berenang
berkawan bersama sampah.

kejahatan manusia
adalah rahasia adalah luka
adalah bahaya yang dipaksa
pura-pura menjadi bunga.

laut masuk
ke dalam pikiranku bersama tahu,
tempe, ikan kering, sepeda motor,
mobil, serta perempuan yang setiap
waktu membeli kecantikan.

matahari
menabur cahaya
laut & langit
sedang ngobrol
menggunakan bahasa udara.

aku
di tengah-tengahnya
dibungkus ketakutan seperti seekor tikus
yang mencari makanan ke dalam penjara.

2021

.

Pikiran pada Jam
Kosong-Kosong Lewat Seperempat

giliyang jam segini sepi banget
seharusnya kau lagi nempel di kulitku
sambil mencari bagian dari tubuhmu
yang paling asing di bawah lampu
yang tak terlalu semangat menyala.

sebuah pesawat televisi dinyalakan
oleh seorang ibu tempatku bermalam
kurasa malam ini adalah gelap yang
begitu sempurna tetapi sia-sia.

seharusnya, aku lagi tersenyum pada
wajahmu sambil pura-pura menggigil
seperti sebuah kulkas rindukan daging.

2021

.

Dongeng
Sebelum Tidur Malam

nggak apa-apa
sekarang hanya tidak mungkin siang
aku ingin melihat langit tetapi langit sudah
lama tidak memberiku apa pun.

aku ngobrol
dengan seseorang yang kupanggil nyonya besar
tanpa melibatkan mata
setelah itu kosong.

hari ini
mungkin hari terbaik mengenal aku
sehabis membuat kopi yang kubuat sesuai
seleranya tetapi ia tidak merokok &
aku merasa percuma.

aku tahu
sekarang musim bunga
tetapi waktu tidak memungkinkan cahaya ada
& seperti biasa aku lagi mencintai sesuatu yang
tidak mungkin disentuh keindahan.

2022


Ilustrasi: Foto Kaka Ited, diolah dari sini.

Baca juga:
Puisi-Puisi Julia F. Gerhani Arungan – Tambah Kurang Bagi Kali
Puisi-Puisi Lolik Apung – Sehasta Cerita di Sisi Api
Puisi-Puisi Setia Naka Andrian – Surga Itu


Komentar Anda?