Menu
Menu

Menjadi Manusia dan Cosplay Tentangnya: Tak Ada Hari Baik bagi Protagonis Kita; Untuk Beberapa Hal; Mengunjungi Kembali Adegan Favoritmu; Sebaiknya Jangan Gegabah; Percakapan di Aplikasi Kencan; Kita Perlu Bicara tentang Apa Saja.


Oleh: Galeh Pramudianto |

Lahir Juni 1993. Berdomisili di Tangerang Selatan. Sehari-hari mengajar di SMA Makarios, Jakarta. Bukunya Asteroid dari Namamu beroleh Acarya Sastra 2019.


Tak Ada Hari Baik bagi Protagonis Kita

kamu mungkin tertawa geli
dengan baris generik ini:
kita adalah tokoh antagonis
di kisah orang lain atau
orang tepat di waktu yang salah
itu semua semacam akal-akalan kapital
dan menyangkal dengan gaya

tak ada hari baik bagi protagonis kita
bahkan hari buruk ia tak memilikinya
ia tak menjalani hidupnya dengan adegan banal
pertengkaran di kedai kopi
atau bercinta di perpustakaan, misal
karena ia tak beranjak ke mana-mana
maka ia tak memahami apa makna
hidup yang dilalui setiap hari
dengan cara itu atau ini

tak ada hari baik bagi protagonis kita
pembagian peran sebenarnya tak perlu-perlu amat
film yang ditonton dominan noncerita
sudah terlampau banyak kisah dan kebisingan

maka menyaksikan daun bergoyang satu jam
dengan established shot
atau sepasang sedang duduk dan berbincang kasual
dengan tatami shot
tak ada dramatisasi memandang sampai kornea mata
adalah apotek yang telah tutup:
bisa dikatakan tidak ada obat
atau sebenarnya
obat itu terpampang nyata
_____ tapi kita hanya bisa memandangnya
_____ dari luar jendela
_____ dan tentu
_____ tak ada hari baik bagi protagonis kita.

2023

. Menjadi Manusia dan Cosplay Tentangnya

Untuk Beberapa Hal

pada teriakan ketiga
akan terjadi gambaran demikian:
langit-langit kamar ambyar
papan gipsum dan lampu gantung jadi puing
hancur lebur ketiban pesawat
seperti tawa ganjil dari jendela donnie darko
_____ kecuali
aktor 1 sedang pura-pura kaget dalam adegan jumpscare
tak lelah berguling dari dapur ke kolong kasur
sementara penonton menunggu pita seluloid tergunting
_____ bukan bagian dari mise-en-scene dan blocking
yang memang perlu ditebalkan dan diberi garis miring.

2023

. Menjadi Manusia dan Cosplay Tentangnya

Mengunjungi Kembali Adegan Favoritmu

_____ —Isabelle Adjani, Possession (1981)

aku akan meledakkan kepalaku sekali lagi
atau dua kali lagi atau tiga kali lagi
atau berapa pun kau sebut berulang kali
aku masih tersenyum dan kepalaku masih utuh

aku telah bercinta dengan monster bertentakel itu
jika kau mempertanyakan kesungguhanku
mengapa kau begini, kau begitu, kau anu, kau ini, kau itu
aku telah menembak lelaki yang meragukanku setiap waktu

aku telah merawat anak ini, memandikan dan memeluknya
dan kau hanya diam saja dan bertanya apakah aku selingkuh
kau gila, aku telah menunggumu dari pekerjaan menguntitmu

kau bertanya, “jika aku berbaring di kakimu
dan menggonggong seperti anjing
apakah kamu masih akan menginjakku?
tanpa ragu tentu kujawab, “iya”

lehermu layak untuk bertemu kaki jenjangku
kau melihat guru dari anak kita di sekolah
dan aku menyadari bahwa ia mirip denganku
dan kau bercinta dengannya lalu kau pikir itu aku
kau tahu, tak ada yang sama di antara perempuan
kecuali menstruasi, kau tahu itu
karena aku ya aku telah bercinta dengan monster bertentakel itu

aku berjalan tanpa arah dan tak tahu sesungguhnya apa makna berjalan
aku hanya bergerak mengikuti semua ketubuhanku-kebutuhanku
aku sampai di peron bawah tanah
lorong teramat panjang
seperti borok di kaki setiap orang
begitu memuakkan bau sperma dan bacin ini

dengan sekantung belanjaan ini
aku membawa keringat yang tak pernah mengering
aku lewati tangga berjalan
lorong tanpa ujung, terkepung dalam kabung
aku melihat anjing kurap dalam bayangan
gerbong kereta terus berjalan dan tak mempedulikanku
kegilaan ini, kegilaan itu, aku tak memahaminya
aku hanya menjalani yang bisa kujalani
bangsat kuasa itu buatku tak punya kuasa lagi
aku tak memahami apa itu kesurupan
gentayangan, teror, spiral kekecewaan
palung dari segala masalah
payung dari segala kemunafikan
aku hanya merasakan keseharian tak tertahan
aku jilat dan muntahkan kebodohanmu itu
aku meronta dan kantung belanjaan berisi telur ini
telah pecah dan bau busuk adalah keistimewaan
bagi manusia tanpa jiwa tapi apalah daya jiwa
aku tak tahu makhluk apa itu
aku ingin menari di tumpukan kegilaan ini
mayat hidup adalah ekstaseku
bangkai cinta adalah gairahku
monster tentakel adalah bayang surgaku
dari sayatan dan denyutan berulang
aku menari di kegelapan ini
dan kesepian telah melebur jadi bangkai
di neraka tak bertepi

aku akan meledakkan kepalaku sekali lagi
atau dua kali lagi atau tiga kali lagi
aku tak pernah belajar berhitung
aku selalu tersenyum dan kepalaku masih utuh
kita akan berciuman dan saling menggigit
darah di bibir adalah madu paling suci
dan kegilaan adalah nubuat paling tepat
dari godaan delusional, racun nikmat dan obat kadaluarsa
aku akan meledakkan kepalaku dan biarlah sisanya
melengkapi altar pemujaanku kepada monster kesayangan
yang selalu hidup dalam bungah samar-samar

aku kehilangan diriku berulang-ulang kali
menciummu di atas bangunan tua hingga berdarah
adalah cara agar tubuhku
yang lain kembali
kini aku tersenyum lalu
cahaya muncul dari belakang pungggungku
aku terus mencoba dan itu tak pernah cukup.

2022

. Menjadi Manusia dan Cosplay Tentangnya

Sebaiknya Jangan Gegabah

aku tidak jadi menulis tentangmu
baris di atas aku pinjam—dan akan kukembalikan
—dari unggahan blog seseorang
yang sebelumnya telah lama kukenal
dan baru sempat kukunjungi kali ini

aku tahu kamu kerap merasakan ini, “sebuah baris dan premis
selalu terngiang di kepalamu, namun karena kemalasanmu
dua hal itu telah tercuri dan dituliskan orang lain lebih dulu”

aku tahu kamu kerap merasakan ini:
terselip meme dengan sepasang tokoh gila
dan dalam hati tertegun, “aku dan siapa?”

aku tahu kamu kerap merasakan ini:
pendapat tak populermu malah menjadi populer
kamu benci dengan hal itu karena notifikasi jebol
lalu kehidupan pribadimu disenggol

aku tahu kamu menganggapku suka mendikte dan merasakan ini:
diserbu puisi impulsif dan dihujani nasihat
_____ “sebaiknya jangan terlalu gegabah”
yang lahir dari rahim media sosial
dan kau senantiasa berkata
_____ “santai dulu nggak, sih?”

Pondok Aren, 2023

. Menjadi Manusia dan Cosplay Tentangnya

Percakapan di Aplikasi Kencan

ia geser kiri dan kanan layar
serupa menggosok botol dengan jin lawas di dalamnya
terkurung berabad-abad lamanya
seolah selalu ada kisah baru di setiap percakapan:
keluarga berantakan
perpisahan yang disesalkan
patah hati telah menjadi jenama
dan segenap laku impulsif di tengah kecamuk badai
seolah selalu ada kisah baru di setiap percakapan

ia geser kanan dan kiri layar
serupa malam hari berjalan di hutan sendirian
ia temukan beragam keajaiban yang tak pernah ia temui
seseorang datang dan langsung bercerita panjang
tak ada tabu dan ruang sawang sinawang

ia merasa telah mencabut duri
yang bertahun-tahun tertancap di arteri
berjalan di atas pecahan kaca
dan tetesan darah pada punggung kaki
telah menjadi ritual sehari-hari
nyeri dan lebam yang ia dapat
dari orang terdekat
baginya adalah sebentuk cinta yang terawat

sedari kecil sendirian di sudut kamar
orang tua tak pernah mengajak berbicara, kecuali
_____ “berangkat sekolah jangan telat!
_____ bel sekolah bunyi langsung pulang!”
begitu berulang setiap harinya
meski satu rumah, ia tak pernah dengar sesuatu
yang menenangkan hatinya
kecuali segerombolan nasihat, ancaman dan larangan

ia tak pernah nyaman bertemu dengan manusia
selalu ada bisikan dalam kepala
untuk memutilasi saja setiap daging
menjadi beberapa bagian
orang lain mungkin baginya bukan neraka
karena ia tak percaya surga dan neraka
baginya semua manusia harus berakhir
di tempat sampah belaka
agar bisa didaur ulang
atau jadi abu dan diwedarkan ke laut saja

ia selalu menutup pintu bahkan ketika pintu itu belum diketuk
ia ketatkan perlindungan: merapatkan meja dan tambahan kursi di baliknya
karena kedua orang tuanya khawatir dengannya
maka dengan terpaksa ia diajarkan
untuk selalu membeli topeng ketika keluar rumah
_____ “sekarang masih ada berapa topeng?”
_____ “masih ada dua”
begitulah ia menjalani hari-hari
jelas ‘privilese’ adalah kata yang bikin horny
hal yang tak pernah ia dapatkan seujung kuku sekali pun
dan bila hidup diibaratkan balap lari
‘dimulai dari nol’ begitu kata iklan-iklan
maka ia dimulai dari minus yang teramat jauh

ia geser kanan dan kiri layar
terlalu lama mengusap-usap
tak sadar jarinya telah lenyap
tertelan ke dalam lubang gelap algoritma
asmara serupa asrama
semua seolah bisa disulap sedemikian rupa
dan ia masih berdampingan dengan derita yang sama.

Pondok Aren, 2023

. Menjadi Manusia dan Cosplay Tentangnya

Kita Perlu Bicara tentang Apa Saja

I
ya, kita perlu
saat ini atau kemarin
hingga keesokan hari
ya, bicara apa saja
kau bertanya mulai dari mana?
tentang omong kosong, mimpi tergadai
asmara terkutuk dan hari-hari berlalu seperti mesin
_____ omong-omong
kata ‘mesin’ belakangan ini
seperti malam yang penuh gerobak nasi goreng dan martabak

II
kita mungkin perlu bicara tentang gosip-gosip kesenian
agar bisa membaca medan berada di mana kita
kita perlu bicara tentang mixtape yang kau susun
mengapa itu berpengaruh dalam laku hari-harimu
film arthouse yang kau tetap tonton meski tak paham maknanya
mengapa itu perlu ada dalam dosis kewarasan

kita perlu bicara tentang apa saja
meski pada akhirnya kita tak beranjak ke mana-mana
dan itu menyenangkan
tak semua hidup harus melancong dan menjadi
seseorang, seperti motivasi berulang di setiap seminar

III
masih bisa bertahan dari hari ke hari
dengan ragam daftar tunggu tontonan
dan bacaan yang bertengger di rak buku kamar
sepertinya cukup
karena pada akhirnya
kita perlu bicara tentang apa saja
agar masih merasa menjadi manusia
dan cosplay tentangnya
sepertinya tak buruk-buruk amat.

Pondok Aren, 2022


Ilustrasi: Foto Kaka Ited.

Baca juga:
Puisi-Puisi Tia Ragat – Resep Keluarga
Puisi-Puisi Okta Saputra – Tes Wawasan Kebangsaan
Puisi-Puisi Sengat Ibrahim – Ibrahim Apa yang Ingin Kau Tulis?


Komentar Anda?