Menu
Menu

Untuk kalian para wanita cantik pikiranku/ tak pernah berubah. Puisi dan Fragmen-Fragmen Puisi Sappho


Oleh: Mario F. Lawi

Kumpulan puisinya Ekaristi (2014) dinominasikan dalam 10 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2014 dan dipilih sebagai Buku Puisi Terbaik 2014 oleh Majalah Tempo. Buku terbarunya adalah kumpulan esai Menemukan Priamel di Bulan (Dusun Flobamora, 2024).


1

Di atas takhta banyak warna, Aphrodite Abadi,
Putri Zeus, yang memintal muslihat: aku mohon,
jangan hancurkan semangatku, ya Ratu,
dengan rasa sakit atau kesedihan

tetapi datanglah—jika pernah sebelumnya dari jauh
engkau mendengar suaraku dan menyimak,
dan meninggalkan rumah emas
ayahmu engkau datang,

dengan keretamu. Dan burung-burung membawamu,
burung-burung pipit yang cepat melintasi bumi gelap
mengepakkan sayap-sayap mereka dari langit
melalui udara—

mereka pun tiba. Tetapi engkau, o Yang Terberkati,
tersenyum dengan wajah tanpa kematianmu
dan bertanya apa (lagi sekarang) yang telah kuderita dan mengapa
(lagi sekarang) aku memanggil

dan apa yang paling aku harapkan terjadi
dalam hati liarku. Siapa yang yang harus kubujuk (lagi sekarang)
untuk menuntunmu kembali ke pelukan cintanya? Siapa, o
Sappho, yang bersalah padamu?

Jika sekarang ia melarikan diri, dia akan segera mengejarnya.
Jika ia menolak hadiah-hadiah, dia akan memberikan hadiah-hadiah tersebut.
Jika ia tak mencintai,dia akan segera mencintai
meski tak rela.

Datanglah padaku sekarang: lepaskan aku dari masalah
dan semua yang diinginkan hatiku
untuk dipenuhi, penuhilah. Engkau
jadilah sekutuku.

. Puisi dan Fragmen-Fragmen Puisi Sappho

2

Datanglah kepadaku dari Krete ke kuil suci ini,
tempat rumpun pohon-pohon apel manismu berada
altar-altarmu berasap oleh
kemenyan.

Air dingin berbunyi jernih di antara dahan-dahan apel,
seluruh tempat dibayangi mawar-mawar,
dari dedaunan yang bergemersik
tidur nyenyak turun.

Tempat kuda-kuda merumput, dan padang rumput
berhiaskan bunga-bunga musim semi, angin
berembus sepoi-sepoi …
*

Di sini, Aphrodite, setelah berkumpul …
menuang ke dalam piala-piala emas nektar
begitu berlimpah bercampur
dengan kegembiraan.

. Puisi dan Fragmen-Fragmen Puisi Sappho

32

Para Musa menganugerahkan aku kehormatan
melalui hadiah karya-karya mereka.

.

33

Aphrodite bermahkota emas,
bolehkah kutarik undian ini …

.

34

Bintang-bintang sekeliling bulan terang
menyembunyikan sinar mereka
kapan pun dalam kepenuhan bulan
menyinari bumi …

.

41

Untuk kalian para wanita cantik pikiranku
tak pernah berubah.

. Puisi dan Fragmen-Fragmen Puisi Sappho

42

Hati mereka menjadi dingin
dan sayap mereka rebah terkulai.

.

55

Ketika engkau mati engkau akan terbujur kaku. Tak ada kenangan tentangmu,
tak ada hasrat bertahan, karena tak ada bagianmu
dalam mawar-mawar Pieria. Namun sekali terbang jauh
engkau akan mengembara di antara orang-orang mati yang tak dikenal,
bahkan tak terlihat di rumah Hades.

.

56

Kupikir tak ada perempuan dengan keterampilan demikian
akan pernah lagi melihat cahaya hari.

. Puisi dan Fragmen-Fragmen Puisi Sappho

Kidung Para Saudara

[bait 1-3 hilang]

engkau tetap bilang Kharaxos mestinya datang
dengan kapal penuh muatan. Zeus tahu hal ini,
aku percaya, sebagaimana semua dewa.
Jangan pikirkan hal itu,

tetapi kirimlah aku, ya perintahkanlah aku
untuk tetap berdoa kepada Ratu Hera
agar Kharaxos kembali ke sini
mengemudikan kapalnya dengan aman

dan menemukan kita selamat. Semua hal lain
harus kita serahkan kepada para dewa,
karena angin sedang bertiup dengan cepat mengikuti
badai.

Kapan pun raja Olympos menghendaki
seorang dewa untuk menyelamatkan orang-orang
dari masalah, mereka diberkati
dan dipenuhi nasib baik.

Bagi kita pun, jika Larikhos mengangkat tinggi kepalanya
dan pada waktunya tumbuh menjadi seorang pria,
jiwa kita semoga terbebas
dari beban seberat itu.

.

Tentang Sappho

Sappho hidup di pulau Lesbos sejak sekitar tahun 630 S.M. Ia merupakan seorang jenius musik yang mengabdikan dirinya untuk menciptakan dan membawakan lagu-lagu. Pada era antik, Sappho dihormati sebagai salah satu penyair lirik terbaik, dan memperoleh julukan “Sang Musa Kesepuluh” dan “Sang Penyair Perempuan”. Dari sembilan kumpulan karya yang konon diciptakannya, tak ada naskah lagu yang selamat, dan hanya satu puisi yang selamat secara lengkap, yakni puisi 1 (Ode untuk Aphrodite) yang ikut diterjemahkan dalam edisi ini. Sisanya berupa fragmen-fragmen.

Puisi dan fragmen-fragmen di atas diterjemahkan Mario F. Lawi dari versi Inggris Anne Carson dalam If Not, Winter: Fragments of Sappho, dan Diane J. Rayor & André Lardinois dalam Sappho: A New Translation of the Complete Works.


Ilustrasi: Plate 1. Alma Tadema’s Sappho (in The Walter’ Art Gallery, Baltimore) diambil dari Gutenberg.org.

Baca juga:
Antoninos Liberalis – Empat Kisah Tentang Asal Mula Burung-Burung
Catullus: Kelembutan dan Kompleksitasnya
Puisi-Puisi Jong Santiasa Putra – Dongeng dari Lantai Tiga


Komentar Anda?