Sorot mata gana itu diperlihatkan kepada semua orang. Inilah peringatan terakhir bagi si pencuri. Oleh: Christiaan Rahmat | Lahir di
Siapa di antara mereka/ Yang paling bahagia/ Menceritakan kesedihan?/ “Itu pekerjaan yang sia-sia!” Oleh: Sulaiman Djaya | Lahir di Serang,
Habil menduga itulah kepala dari semua iblis, yang di kepalanya terdapat dua buah tanduk, berukirkan kata-kata laknat dan hujat, meniupkan
Salah satu alasan memilih lima lembar kertas pada logo Klub Buku Petra adalah percakapan malam itu di LG Corner Ruteng.
Sebald sengaja melapisi narasinya, agar Austerlitz menjadi sulit untuk didekati. Menyelamatkan orang mati yang merupakan tujuan dari Jacques Austerlitz, juga
pintu sebentar lagi tertutup/ aku tak apa,/ kita kan memang nonsense—/ candaan linen terhapus oleh taifun. Oleh: Rae Fadillah |
Samar kudengar Raj memanggil. Tubuhku masih terasa lemah tak bertenaga. Pelan kubuka mata. Ke mana Bus Itu Membawa Kami? Oleh: