Berisi cerpen-cerpen pilihan redaktur bacapetra.co.
Yang kau lihat hanya fatamorgana. Oleh: Achmad Rofii | FATAMORGANA Tinggal di Bangkalan-Madura. Cerpennya yang lain berjudul “Bara Dupa” dimuat
Aku, Kalaya, dan Phichai lebih banyak menghabiskan waktu dengan Paman dibandingkan Ayah dan Ibu yang sibuk dengan bunga-bunga teratai mereka.
Hidup mungkin memang berjalan seperti permainan kartu; kalau sangat mujur, nasibmu bisa berbalik semudah membalikan telapak tangan. Oleh: Yuan Jonta
Setiap kali berkebun, ia tak sanggup melawan tarikan pandangan matanya ke atas bukit. Bunga-bunga di kebun Ibu Inka membuatnya geram.
Kabar sekarat Raja Ur-Nammu telah tersiar ke seluruh penjuru negeri, bersamaan dengan ditetapkannya Nunknah, cucu ahli nujum agung kerajaan, sebagai
Hal-hal yang tidak tuntas datang bertubi-tubi karena memecah konsentrasi hanya akan memberikan kesan bahwa waktu telah melambat, tanpa benar-benar melambatkannya.