Menu
Menu

Pujian Del Virgilio terhadap adikarya Dante, Divina Commedia.


Oleh: Mario F. Lawi |

Menerjemahkan karya-karya sastra dari bahasa Latin, Italia, dan Inggris untuk Bacapetra.co. Buku-buku terjemahannya yang telah terbit adalah Elegidia: Elegi-Elegi Pendek karya Sulpicia (2019), satu-satunya penyair perempuan era Latin Klasik dan Puisi-Puisi Pilihan Catullus (2019), penyair Latin Klasik pelopor puisi-puisi cinta.


[Suara Merdu Pierides]

Suara merdu Pierides, kau yang hancurkan dunia penuh maut
Dengan lagu-lagu indah, sekaligus hendak menyangganya dengan
Cabang yang menghidupkan, menunjukkan batas-batas tertentu
Dengan tiga bagian berdasarkan kepantasan jiwa – Orcus bagi kaum jahat,
Lethe bagi para pencari bintang, kerajaan surga bagi kaum diberkati –
Mengapakah perkara serius sering kaulemparkan kepada orang awam,
Dan kami yang pucat tidak membaca apa pun dari penyair sepertimu?
Kenyataannya, lumba-lumba akan meliuk mengikuti irama siter,
Dan Davus akan memecahkan teka-teki Sfinks yang cerdik,
Sebagaimana kaum bebal tersungkur dalam Tartarus bengis
Dan biarlah rahasia-rahasia dunia diungkapkan Platon.
Namun tak pernah ia nyatakan dalam tiga cara, terpisah,
Seorang budak pelawak yang menyingkirkan Flaccus dari dunia.
“Aku tak bilang begitu, tentu saja aku tekun belajar,” katamu.
Tetapi dalam puisi awam: klerus menghina bahasa-bahasa sehari-hari
Karena bahasa-bahasa tersebut seragam padahal ada seribu idiom.
Selain itu, tak satu pun di antara mereka kaujadikan yang keenam
Dalam kelompok, tidak juga dia yang kauikuti di surga kaugambarkan
Dalam bahasa sehari-hari. Demikianlah, kritikus paling bebas para penyair,
Akan kutulis, jika sejenak kauserahkan kendali terhadap kata-kata.
Jangan boros melemparkan mutiara untuk babi-babi hutan,
Jangan memakaikan pakaian tak layak pada para Musa Castalia.
Kumohon, buatlah puisi-puisimu sendiri yang mampu berbeda
Dari puisi-puisi Latin, dari ramalan-ramalan banal lain.
Dan banyak orang kini membicarakan cahaya dalam cerita-ceritamu.
Katakanlah mengapa Iuppiter bersenjata terbang mencari bintang-bintang,
Sampaikanlah bunga-bunga apa, lili-lili mana yang dihancurkan pembajak,
Berceritalah tentang orang-orang Phrygia yang digigit anjing-anjing Molossia,
Wartakanlah tentang gunung-gunung Liguria dan armada Parthenope,
Dalam nyanyian yang bisa menjangkau orang-orang Gades keturunan Alceus,
Bagaimana Hister yang mengalir kagum padamu, dan Pharos yang pulih
Dan Kartago, kerajaan Elissa, suatu saat mengenalimu.
Jika kemasyhuran menolongmu, kau tak akan puas karena pagar batas
Yang tak penting, juga tak puas dikenal karena penilaian umum.
Sungguh, akulah yang pertama, jika kauanggap layak,
Wahai juru tulis Aonides, hamba Vergilius sang juru warta,
Yang telah senang hati menjelaskanmu di sekolah-sekolah yang merayakanmu,
Kuil-kuil terkenal beraroma semerbak dengan untaian bunga Peneus,
Sehingga bentara riuh bertepuk tangan di atas kudanya
Di depan orang-orang yang bergembira di pesta kemenangan sang raja.
Dentang suara perang kini memekakkan telingaku;
Mengapa Bapa Apenina tercengang? Mengapa Nereus menggolakkan
Laut Tyrrhenia? Mengapa Mars mengancam salah satu pihak?
Mainkanlah sitermu, ringankanlah penderitaan-penderitaan agung manusia.
Jika tak kaumadahkan puisi-puisi ini, dan penyair lain tertahan olehmu,
Mereka akan tetap diam, agar kau sendiri menyampaikan semuanya.
Namun jika telah kauberikan kepadaku harapan moderat Eridanus,
Bahwa kauanggap pantas mengunjungiku dengan sahabat-sahabat terkenal,
Jika senang pada karya sebelumnya, kauperkenankan aku baca sejumlah karyamu,
Karya-karya yang dibawakan angsa jelek nekat dalam suara jernih angsa anggun,
Berkenanlah menjawab atau mengabulkan permintaanku, Maestro.

.

ECLOGA I
Ioannis carmen ad Dantem

[Pieridum vox alma]

Pieridum vox alma, novis qui cantibus orbem
mulces letifluum, vitali tollere ramo
dum cupis, evolvens triplicis confinia sortis
indita pro meritis animarum – sontibus Orcum,
astripetis Lethen, epiphoebia regna beatis –
tanta quid heu semper iactabis seria vulgo,
et nos pallentes nihil ex te vate legemus?
Ante quidem cithara pandum delphina movebit
Davus et ambiguae Sphingos problemata solvet,
Tartareum praeceps quam gens idiota figuret
et secreta poli vix exsphaerata Platoni,
quae tamen in triviis numquam digesta coaxat
comicomus nebulo qui Flaccum pelleret orbe.
“Non loquor his, imo studio calentibus,” inquis.
Carmine sed laico: clerus vulgaria temnit
et si non varient, cum sint idiomata mille.
Praeterea nullus quos inter es agmine sextus,
nec quem consequeris caelo, sermone forensi
descripsit. Quare, censor liberrime vatum,
fabor, si fandi paulum concedis habenas.
Nec margaritas profliga prodigus apris
nec preme Castalias indigna veste sorores;
at, precor, ora cie quae te distinguere possint
carmine vatisono, sorti communis utrique.
Et iam multa tuis lucem narratibus orant.
Dic age quo petiit Iovis armiger astra volatu,
dic age quos flores, quae lilia fregit arator,
dic Phrygios damas laceratos dente molosso
dic Ligurum montes et classes Parthenopeas
carmine quo possis Alcidae tangere Gades
et quo te refluus relegens mirabitur Hister
et Pharos et quondam regnum te noscet Elissae.
Si te fama iuvat, parvo te limite septum
non contentus eris nec vulgo iudice tolli.
En ego iam primus, si dignum duxeris esse,
clericus Aonidum, vocalis verna Maronis,
promere gymnasiis te delectabor ovantum
inclita Peneis redolentem tempora sertis,
ut praevectus equo sibi plaudit praeco sonorus
festa trophaea ducis populo praetendere laeto.
Iam mihi bellisonis horrent clangoribus aures;
quid pater Appenninus hiat? Quid concitat aequor
Tyrrhenum Nereus? Quid Mars infrendet utroque?
Tange chelyn, tantos hominum compesce labores.
Ni canis haec alios a te pendendo poeta
Omnibus ut solus dicas, indicta manebunt.
Si tamen Eridani mihi spem mediamne dedisti
quod visare notis me dignareris amicis,
nec piget enerves numeros legisse priorem
quos strepit arguto temerarius anser olori,
respondere velis aut solvere vota, magister.

***

Tentang Giovanni del Virgilio

Ia adalah penyair Italia dan ahli bahasa Latin yang lahir di Bologna sekitar akhir abad ke-13, dan mungkin berdarah Padova. Puisi pastoral yang mengadopsi diksi, metrum dan tokoh-tokoh dari puisi pastoral Vergilius di atas adalah salah satu dari dua puisi yang dikirimkan Del Virgilio kepada Dante sebagai korespodensi puitik. Kedua surat puitik Del Virgilio dibalas Dante dengan dua surat puitik pastoral lain (dengan diksi, metrum dan tokoh-tokoh yang diangkut dari puisi pastoral Vergilius). Puisi Latin di atas berisi pujian Del Virgilio terhadap adikarya Dante, Divina Commedia. Diterjemahkan Mario F. Lawi dari teks Latin dalam buku Opere minori di Dante Alighieri. Volume primo (UTET, 1983: 552-560) yang disunting oleh Giorgio Barberi Squarotti, Sergio Cecchin, Angelo Jacomuzzi dan Maria Gabriella Stassi.


Ilustrasi dari pexels.com

Baca juga:
Puisi Ovidius – Amores, 1.9
Puisi-Puisi Salvatore Quasimodo – Laude


Komentar Anda?